Sekitar jam 10 pagi kami berangkat dari bandung dengan tujuan lembang, antara pasirkoja sampai cipaganti jalan cukup lengang, ketika mulai cipaganti sampai SPBU di lembang jalan sangat macet, bahkan ketika di jalan setiabudi motor indian saya mengalami gangguan di bagian kopling, tepat sebelum hotel talagasari kopling motor indian slip, motor tidak bergerak sedikitpun malah mengeluarkan asap putih menyengat dengan bau khas kopling terbakar.
Memang macet jadi penyebab utamanya, motor tidak bisa bergerak leluasa hanya maju beberapa meter setiap saat.
Maka dicarilah plat kopling pengganti yang kira kira cocok dengan kopling indian saya, beruntung tepat di depan motor berhenti ada bengkel tambal ban yang buka, kami ikut membongkar motor saya di tempat tersebut, ketika jerry akan mencari plat kopling di toko sekitarnya, pemilik bengkel menawarkan plat kopling motor honda karisma yang masih baru, mungkin stok lama yang dia punya, setelah diteliti dan diperiksa ternyata kurang lebih cocok diameternya hanya kurang beberapa mili saja dan penampang koplingnya lebih kecil sedikit.
Kira kira pukul 12 siang motor kembali bergerak, jalanan macet merayap bahkan ketika di pasar lembang jalan macet total!, kami putuskan berhenti dulu barang sejenak untuk minum dan ngopi, ketika akan memarkirkan motor ternyata ada suara orang memanggil kami, oh ternyata uut teman kami memanggil untuk mampir ketempatnya. kami beristirahat di tempatnya kira kira setengah jam dengan suguhan teh botol dan goreng tempe yang krius krius nikmat.
Perjalanan kami lanjutkan, motor kami tuntun sampai melewati rumah makan ayam brebes, karena jalanan benar benar macet, setelah belokan kemacetan mulai mencair motor kami jalankan, sepanjang perjalanan banyak orang mengagumi motor kami ada yang memfoto di dalam mobil ketika kami sedang melaju ada yang mengacungkan jempol bahkan ada orang yang dari india menanyakan motor kami ketika kami berhenti, dan mereka terkagum kagum.
Sampai di pintu masuk tangkuban perahu kira kira jam setengah dua siang kami berhenti untuk mengecek motor kami masing masing, lagi lagi motor kami menjadi objek perhatian orang orang yang berhenti di sekitar pintu masuk, banyak orang yang ikut berfoto dengan motor kami, tak berapa lama kami masuk ke objek wisata tangkuban perahu, ketika di loket pembayaran tiket saya berseloroh kepada penjaga yang menayakan ini motor apa?, saya jelaskan bahwa ini motor tua, motor pejuang dan aset nasional yang harus dipeliraha, dengan anggukan dan rasa kagum bapak penjaga loket mempersilahkan masuk dengan gratis.
Baru setengah perjalanan menuju kawah saya urungkan niat mencapainya, karena jalanan begitu jelek berbatu, ada perbaikan pengaspalan yang sedang dilakukan, mungkin persiapan menjelang libur lebaran.
Jam 7 malam kami kembali dengan melalui rute pulang melalui punclut, guna menghindari kemacetan di ledeng yang parah,berhenti makan di saung punclut langganan , lalu pulang kerumah diiringi hujan rintik rintik.........Merdeka!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentar atau Pesan anda disini